Tak Ada Krisis di Anfield, Chiesa Yakin Liverpool Bangkit
Di tengah bayang-bayang periode terburuk Liverpool dalam beberapa tahun terakhir, penyerang sayap asal Italia, Federico Chiesa, meyakini timnya bisa bangkit usai hasil buruk yang dialami timnya saat ini ketika menderita lima kekalahan dalam enam pertandingan.
Lebih lanjut, Chiesa menyatakan keyakinannya bahwa Liverpool asuhan Arne Slot telah menemukan jawaban untuk mengatasi taktik umpan jauh atau bola lambung yang sering digunakan lawan, termasuk Crystal Palace yang akan mereka hadapi di putaran keempat Carabao Cup malam ini.
Komentar Chiesa muncul pada saat krusial. Kunjungan Palace ke Anfield merupakan pertemuan ketiga musim ini, dengan dua laga sebelumnya berakhir dengan kekalahan menyakitkan bagi Liverpool. Kekalahan terbaru, 2-1 di Selhurst Park pada September, menjadi titik balik yang mengawali rentetan hasil negatif di Premier League.
Menepis Keraguan Jangka Panjang
Liverpool datang ke pertandingan piala domestik ini dengan mental yang tertekan setelah ditekuk Brentford 3-2.
Dalam kekalahan itu, The Reds terlihat kesulitan membendung tekanan fisik dan serangan langsung lawan.
Ini sejalan dengan pengakuan manajer Arne Slot setelah kekalahan sebelumnya bahwa timnya belum menemukan jawaban atas tim-tim yang mengandalkan blok rendah, bola mati, dan umpan panjang.
Baca juga: Sinyal Bahaya, Slot Akui Lawan Temukan Formula Kemenangan Lawan Liverpool
Namun, Chiesa, yang didatangkan untuk menyuntikkan energi di lini depan, menolak pandangan bahwa kelemahan ini akan bertahan lama.
"Kami memiliki pemain-pemain yang berkelas dunia dan yang dapat ditempatkan di situasi apa pun dan akan tetap tampil baik, jadi saya tidak melihat adanya masalah sama sekali," ujar Chiesa dengan nada menantang.
Tantangan Langsung untuk Palace
Kritik tajam dari para pundit sering kali menyoroti kerapuhan pertahanan Liverpool saat menghadapi bola-bola panjang.
Dengan Palace yang diprediksi akan memaksimalkan strategi pragmatis mereka, terutama dengan lemparan ke dalam jauh dan transisi cepat, pernyataan Chiesa adalah sebuah deklarasi perang taktik.
"Jika Crystal Palace ingin bermain dengan bola lambung dan lemparan ke dalam jauh, mereka dipersilakan untuk melakukannya," tegasnya.
"Karena kami akan menjawab mereka dengan intensitas tinggi dan memenangkan duel, dan berusaha untuk menang."
Pemain berusia 28 tahun itu mengacu pada pepatah Italia, "Menang membawa kemenangan", sebagai mentalitas yang harus dipulihkan tim.
Baca juga: Bukan Masalah, Slot Tak Khawatir dengan Performa Salah
Ruang Ganti yang Sunyi
Di balik optimisme yang ia tunjukkan, Chiesa memberikan gambaran jujur tentang suasana di ruang ganti pasca-kekalahan dari Brentford, sebuah kekalahan yang membuat mereka tertinggal tujuh poin dari pemuncak klasemen, Arsenal.
"Tidak ada yang berbicara," ungkap Chiesa, menjelaskan bahwa kesunyian tersebut justru merupakan pertanda positif dari tekad kolektif. "Karena setelahnya semua orang tahu. Terkadang Anda tidak perlu berbicara tentang situasinya. Anda tahu apa yang sedang terjadi."
Menurutnya, saat berada dalam situasi sulit, reaksi naluriah pertama para pemain adalah fokus untuk memperbaiki diri dan bekerja lebih keras, bukan saling menyalahkan. "Kami harus memikirkan apa yang bisa kami lakukan lebih baik, dan biasanya ketika kami berada dalam situasi ini, hal pertama yang terlintas di pikiran adalah memberikan lebih, berlatih lebih keras," tutupnya.
Pertandingan Carabao Cup melawan Crystal Palace bukan hanya tentang melaju ke babak berikutnya, tetapi juga ujian krusial bagi karakter dan manajemen krisis di era Arne Slot, dengan Federico Chiesa menjadi salah satu pemain kunci yang memimpin perlawanan mental.