Berapa Kali Jerman Juara Piala Dunia?
Dalam jagat sepak bola, hanya segelintir negara yang bisa membanggakan diri sebagai penguasa abadi. Di antara mereka, Jerman berdiri tegak dengan empat gelar Piala Dunia, sebuah bukti konsistensi, mental baja, dan filosofi sepak bola yang terus berevolusi.
Dari "Keajaiban Bern" hingga dominasi modern di Rio de Janeiro, setiap bintang yang tersemat di dada jersey mereka menceritakan kisah epik.
1. Keajaiban Bern (1954): Titik Balik Bangsa
Gelar pertama Jerman bukanlah sekadar kemenangan olahraga—itu adalah pemulihan identitas nasional. Pada Piala Dunia 1954 di Swiss, Jerman Barat yang baru bangkit dari puing-puing Perang Dunia II menghadapi raksasa tak terkalahkan, "The Mighty Magyars" dari Hungaria. Dipimpin oleh Ferenc Puskás, Hungaria datang dengan rekor 32 pertandingan tanpa kalah.
Di final, Hungaria sempat unggul 2-0 hanya dalam delapan menit. Namun, di bawah guyuran hujan, tim asuhan pelatih legendaris Sepp Herberger menunjukkan semangat pantang menyerah. Gol-gol balasan dari Max Morlock dan Helmut Rahn menyamakan kedudukan, sebelum gol kemenangan Rahn di menit ke-84 memastikan skor 3-2. Kemenangan ini, yang dikenal sebagai "Das Wunder von Bern," bukan hanya memenangkan trofi, tetapi juga mengembalikan kehormatan dan kebanggaan sebuah bangsa.
Baca juga: Pemain Termuda di Piala Dunia
2. Kemenangan di Kandang (1974): Mengalahkan "Total Football"
Dua puluh tahun setelah Keajaiban Bern, Jerman Barat kembali menorehkan sejarah di tanah mereka sendiri. Pada Piala Dunia 1974, mereka dihadapkan pada tantangan taktis terberat: tim nasional Belanda yang mengusung "Total Football," sebuah revolusi sepak bola yang dipimpin oleh Johan Cruyff.
Final yang berlangsung di Munich ini adalah pertarungan ideologi. Belanda mengejutkan dengan gol penalti di menit pertama, bahkan sebelum pemain Jerman menyentuh bola. Namun, seperti 20 tahun sebelumnya, Jerman, yang dikapteni oleh Franz Beckenbauer, menolak menyerah. Paul Breitner menyamakan kedudukan dari titik putih, dan penyerang ikonik Gerd Müller mencetak gol penentu kemenangan 2-1 di akhir babak pertama. Kemenangan ini memamerkan ketangguhan taktis Jerman yang pragmatis, yang sanggup menaklukkan seni sepak bola paling revolusioner di eranya.
Baca juga: Kenapa Piala Dunia Diadakan 4 Tahun Sekali?
3. Penebusan di Roma (1990): Tegaskan Dominasi
Piala Dunia 1990 di Italia adalah edisi ketiga secara beruntun bagi Jerman Barat memasuki partai final, dan ini adalah kesempatan untuk membalas dendam. Mereka kembali berhadapan dengan Argentina, lawan yang mengalahkan mereka di final 1986. Pertarungan yang sangat ketat dan penuh emosi ini akhirnya ditentukan oleh satu momen.
Dengan skor 0-0 menjelang akhir pertandingan, Andreas Brehme berhasil mengeksekusi penalti kontroversial di menit ke-85. Gol tunggal tersebut mengunci kemenangan 1-0 dan memberi Jerman Barat gelar ketiga mereka. Ini adalah perpisahan manis bagi tim Jerman Barat yang kuat sebelum reunifikasi, sekaligus mahkota bagi generasi emas yang dipimpin oleh Franz Beckenbauer sebagai pelatih dan Lothar Matthäus di lapangan.
Baca juga: Brasil Menang Piala Dunia Berapa Kali?
4. Pesta di Maracana (2014): Generasi Modern Berjaya
Setelah puasa gelar selama 24 tahun, Jerman kembali ke puncak dunia di Piala Dunia 2014 di Brasil. Tim asuhan Joachim Löw datang dengan perpaduan bakat muda yang luar biasa dan pengalaman, menampilkan sepak bola menyerang yang atraktif. Perjalanan mereka menuju final diwarnai dengan kemenangan legendaris 7-1 atas tuan rumah Brasil di semifinal—sebuah hasil yang mengejutkan dunia.
Di final, mereka bertemu lawan yang tak asing: Argentina yang diperkuat oleh Lionel Messi. Pertandingan berlangsung sengit hingga babak perpanjangan waktu. Di menit ke-113, pemain pengganti, Mario Götze, mencetak gol voli indah yang mengunci kemenangan 1-0. Gelar ini menandai kesuksesan dari proyek jangka panjang federasi sepak bola Jerman yang fokus pada pengembangan pemain muda. Kemenangan ini bukan hanya melengkapi empat bintang di dada mereka, tetapi juga menegaskan kembali status Jerman sebagai kekuatan sepak bola dunia.