Anfield Diguncang: Tiga Gol Palace Singkirkan Liverpool di Carabao Cup
Malam itu seharusnya menjadi pelarian. Sebuah kompetisi piala domestik, kesempatan untuk merotasi skuad, dan mendapatkan kembali sedikit kepercayaan diri. Namun, yang terjadi di Anfield semalam adalah bencana telak yang hanya akan memperburuk krisis yang sedang dialami Liverpool di bawah asuhan Arne Slot.
Crystal Palace bukan hanya menyingkirkan tim yang didominasi pemain muda Liverpool, mereka melumatnya. Skor akhir 3-0 pada Putaran Keempat Carabao Cup 2025-26 ini adalah cerminan yang memalukan, menandai kekalahan kandang yang brutal dan memperpanjang tren horor The Reds yang kini telah menelan enam kekalahan dalam tujuh pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Sarr Kembali Jadi Momok Liverpool
Arne Slot memilih untuk melakukan perombakan besar-besaran, sebuah strategi yang, dalam konteks jadwal padat dan daftar cedera, dapat dimengerti.
Sayangnya, itu adalah perjudian yang berakibat fatal. Dengan memasang mayoritas pemain muda, The Reds menampilkan pertahanan yang rapuh dan Crystal Palace, dengan ketajaman yang dipimpin oleh Oliver Glasner, tahu persis di mana harus menyerang. Sosok yang paling menonjol? Ismaila Sarr.
Penyerang sayap yang eksplosif ini sekali lagi membuktikan bahwa dia adalah momok bagi pertahanan Liverpool.
Baca juga: Tak Ada Krisis di Anfield, Chiesa Yakin Liverpool Bangkit
Ia mencetak dua gol krusial hanya dalam empat menit menjelang jeda babak pertama (menit ke-41 dan ke-45). Gol pertamanya adalah penyelesaian tenang memanfaatkan kesalahan di jantung pertahanan Liverpool yang goyah, sementara gol keduanya menunjukkan insting luar biasa. Dua pukulan cepat ini secara efektif mengakhiri pertandingan bahkan sebelum peluit babak kedua dibunyikan.
Pemain tim nasional Senegal itu mencetak tujuh gol dalam sembilan penampilan melawan Liverpool – untuk Palace dan Watford – sekaligus mencatat kemenangan ketiga Palace melawan the Reds dalam 80 hari.
Kartu Merah Nallo dan Pukulan Mematikan
Meskipun Liverpool mencoba bangkit di babak kedua dengan memasukkan beberapa pemain muda seperti Kaide Gordon, dominasi Palace tetap tak tergoyahkan. Slot sendiri tidak membawa pemain senior ke bangku cadangan.
Harapan terakhir The Reds pupus pada menit ke-79 ketika bek muda, Amara Nallo, yang berjuang untuk pertandingan keduanya, menerima kartu merah langsung. Nallo, yang diusir keluar lapangan empat menit setelah debutnya melawan PSV Eindhoven musim lalu karena menggagalkan peluang mencetak gol, menerima kartu merah langsung untuk pelanggaran yang sama ketika menjatuhkan Justin Devenny, yang masuk sebagai pemain pengganti Palace.
Di tengah keunggulan jumlah pemain, Crystal Palace mematikan pertandingan dengan gol penutup yang indah. Yeremy Pino, yang telah merepotkan sayap kiri Liverpool sepanjang malam, mengunci kemenangan Palace pada menit ke-88 dengan penyelesaian yang cerdik, menjadikan skor menjadi 3-0. Ini adalah gol pertama Pino untuk klub barunya, sebuah gol yang akan ia ingat—dan yang ingin dilupakan oleh Anfield secepatnya.
Baca juga: Sinyal Bahaya, Slot Akui Lawan Temukan Formula Kemenangan Lawan Liverpool
Tekanan yang Tak Terhindarkan bagi Slot
Ini adalah kekalahan ketiga Liverpool dari Crystal Palace musim ini (termasuk kekalahan adu penalti di Community Shield), sebuah statistik yang meresahkan.
Pertandingan ini, yang seharusnya menjadi peluang untuk memupuk bakat-bakat muda, justru menjadi panggung bagi paparan kurangnya kedalaman dan, yang lebih mengkhawatirkan, krisis kepercayaan diri yang mendalam di klub.
Dengan Aston Villa, Real Madrid, dan Manchester City sudah menanti di liga dan Liga Champions, malam yang suram ini hanya akan menaikkan suhu di Anfield menuju titik didih yang berbahaya bagi manajer asal Belanda, Arne Slot.
The Eagles terbang ke Perempat Final dengan penuh gaya, sementara Liverpool kini harus segera menemukan jawabannya—dan secepatnya—jika mereka ingin menyelamatkan musim yang tiba-tiba terasa sangat panjang dan pahit.