Solbakken Kasihan dengan Moldova usai Dibantai Norwegia 11-1
 
                Di tengah euforia dan perayaan kemenangan telak 11-1 di kualifikasi Piala Dunia, pelatih tim nasional Norwegia, Stale Solbakken, menunjukkan sisi kemanusiaannya.
Alih-alih merayakan secara berlebihan, Solbakken justru menyampaikan rasa simpati yang tulus kepada rekan sejawatnya, pelatih Moldova, menyusul pembantaian di Stadion Ullevaal pada Rabu dini hari (10/09/2025) WIB.
Norwegia Menang Telak atas Moldiva
Pesta gol dibuka oleh Horn Myhre di menit awal, sebelum Erling Haaland mengambil alih sorotan dengan mencetak lima gol.
Bahkan, pemain pengganti, Thelo Aasgaard, ikut memborong empat gol, menunjukkan betapa timpangnya kekuatan kedua tim. Di sisi lain, Moldova yang terperosok di dasar klasemen hanya mampu membalas satu gol lewat gol bunuh diri.
Baca juga: Pesta Gol Norwegia, Haaland Cetak Lima Gol Saat Lumat Moldova 11-1
Kemenangan sensasional ini mengokohkan posisi Norwegia di puncak klasemen Grup I dengan 15 poin dari lima pertandingan, unggul enam angka dari Italia dan Israel yang berada di posisi kedua dan ketiga.
Dengan performa seperti ini, tim asuhan pelatih Ståle Solbakken semakin optimis menatap sisa laga kualifikasi untuk mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026.
Simpati Terhadap Moldova
Kemenangan ini merupakan ketiga kalinya Norwegia bisa mencetak 11 gol atau lebih dalam satu laga. Terakhir kali hal tersebut terjadi saat mereka menang 11-0 atas Serikat pada tahun 1948.
Solbakken mengatakan ia bisa memahami kesedihan yang dirasakan oleh pelatih Moldova, Serghei Clescenco. "Saya tahu betapa sakitnya dia. Dia langsung lari ke ruang ganti, saya bahkan hampir tidak sempat mengucapkan terima kasih atas pertandingannya. Itu sangat menyakitkan," kata Solbakken.
Baca juga: Norwegia Menang Meyakinkan 3-0 atas Italia
Respons dari Moldova
Bagi Moldova, kekalahan ini menandai kekalahan terberat mereka. Hal ini diperparah karena tak satu pun dari mereka yang bisa mencetak gol. Karena satu-satunya gol hiburan berasal dari gol bunuh diri.
"Ini memalukan untuk kami. Ini salah saya. Dan saya mengerti bahwa kami perlu berpikir matang-matang tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya," ujar Clescenco.
Kiper Moldova, Cristian Avram, mengungkapkan bahwa Haaland menemuinya setelah peluit akhir berbunyi untuk meminta maaf. "Saya berbicara dengan Erling. Dia bilang, 'Ini bukan salah saya,' dan dia hanya harus terus berusaha mencetak gol karena selisih gol. Saya memahaminya," ujarnya.
 
                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                