Marc Marquez Jelaskan Insiden Konyol di MotoGP Australia
Pembalap Gresini Ducati Marc Marquez menjelaskan soal insiden pada awal balapan di MotoGP Australia akhir pekan lalu.
Juara dunia enam kali tersebut mengawali balapan di Phillip Island dengan buruk. Ia tidak mampu meluncur cepat dari garis awal seperti saat sprint sehari sebelumnya.
Namun pada balapan kali ini, Marquez mengalami momen menegangkan saat bannya selip dan nyaris membuatnya jatuh.
Hal ini karena pembalap Spanyol 31 tahun ini mencabut tear-off pada kaca helmnya. Tear-off sendiri istilah untuk lapisan yang bisa dilepas jika kaca helm kotor dan mengganggu penglihatan.
Ia mencabutnya tepat saat sebelum balapan dimulai. Lalu tear-off tersebut tersangkut di ban belakangnya yang menjadi penyebab insiden tersebut.
Marquez yang start dari posisi kedua, kehilangan posisinya dan harus bangkit dari posisi ke-13 pada tikungan pertama.
Usai balapan, Marquez menjelaskan alasannya mencabut tear-off tersebut saat sudah berada di grid.
“Saat saya memasang perangkat depan, ada serangga besar di sini (di tengah kaca helm) dan pandangan saya jadi tidak jelas,” kata Marquez.
“Saya memutuskan untuk melepasnya, karena mengira serangga itu akan mengenai dinding (di pit) karena angin. Namun, itu mengenai ban belakang saya. Saya pikir ‘sial sekali, tidak mungkin seperti ini’. Namun, ternyata seperti ini.”
“(Pemahaman di antara) para pembalap adalah bahwa lebih baik tidak melepas tear-offs saat berada di grid. Baik untuk (keselamatan diri sendiri) maupun orang lain. Namun, seperti yang kita tahu, Australia punya serangga yang sangat besar! Saya tidak punya pilihan lain.”
Untungnya Marquez bisa merangsek ke posisi pertama dengan duel melawan Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.🤯 @marcmarquez93's start was ruined by his own tear off!
— MotoGP™🏁 (@MotoGP) October 20, 2024
But not even that prevented him from carving through the field and WINNING 💯#AustralianGP 🇦🇺 pic.twitter.com/U5KHH34WdT
“Itu situasi yang berbahaya; ada banyak asap,” kenang Marquez. “Setelah start, saya mencoba untuk tidak banyak bergerak karena saya tahu pembalap lain datang (dari kedua sisi). Saya mencoba menghindari kontak apa pun.”
“Kemudian ketika saya sampai di tikungan pertama, saya melihat (Luca) Marini, beberapa pembalap Yamaha, dan banyak pembalap di depan… Saya berkata pada diri sendiri ‘Saya tidak tahu di mana saya berada, tetapi saya (masih jauh tertinggal)!’.
“Tetapi kemudian setelah tikungan kedua, saya berada di posisi keenam lagi. Saya tidak tahu apa yang saya lakukan. Saya harus berhati-hati lagi!”
Bagnaia sendiri melihat jelas dari belakang soal insiden tersebut di awal balapan.
“Saya melihat dia sedang melepas penutupnya, tetapi ketika dia mencoba membuangnya, dia membuangnya ke sisi yang salah karena angin bertiup ke sisi itu,” katanya. “Jadi angin meniupnya ke bawah motornya.”
“Dia mencoba melepaskannya tetapi itu berada di bawah motornya dan kami sudah sangat dekat dengan start. Itu tidak ideal. Saya melihatnya dan saya memikirkannya.”
“Kami telah berbicara tentang tidak membuang penutup di grid start, karena masalah yang dialami (Jack) Miller pada tahun 2020 di Misano.”
Seperti yang diketahui, Miller terpaksa gagal finis karena tear-off milik Fabio Quartararo yang menyangkut di airbox motornya.
"Namun, kami tidak pernah membuat aturan tentang hal itu," lanjut Bagnaia. "Jadi, ini lebih kepada perasaan pengendara. Saya tahu bahwa jika ada serangga di kaca helm, serangga itu tidak dapat dilihat atau sangat memengaruhi konsentrasi Anda, jadi lebih baik serangga itu dihilangkan."