Brace Van de Ven Dorong Spurs Raih Kemenangan Dominan 3-0 di Kandang Everton
Tottenham Hotspur menunjukkan efisiensi yang kejam, mempermalukan Everton dengan kemenangan telak 3-0 di Hill Dickinson Stadium yang baru diresmikan. Dalam penampilan yang didominasi oleh keunggulan udara, kapten sementara Spurs, Micky van de Ven, mencetak dua gol sensasional dari tendangan sudut, memastikan The Lilywhites tidak hanya menghentikan catatan buruk di kandang lawan tetapi juga merangsek ke posisi ketiga di klasemen Premier League.
Hasil ini menandai kekalahan liga pertama bagi Everton di stadion baru mereka musim ini, mengungkap kerentanan mengejutkan pada tim asuhan David Moyes yang sebelumnya dikenal solid dalam organisasi pertahanan dan memiliki rekor luar biasa dalam menghadapi bola mati.
Brace Tak Terduga dari Van de Ven
Meskipun datang ke pertandingan dengan daftar cedera yang panjang, ketahanan yang ditanamkan oleh manajer Thomas Frank terlihat jelas, terutama saat bermain tandang.
Serangan Tottenham—yang diperkuat dengan kehadiran pemain pinjaman Randal Kolo Muani dan keahlian Xavi Simons—menemukan senjata paling mematikan mereka pada sosok bek tengah jangkung.
Baca juga: Vicario Gemilang, Tottenham Tahan Imbang Monaco Tanpa Gol
Kebuntuan pecah pada menit ke-19. Dari tendangan sudut yang dilepaskan Mohammed Kudus, bola disundul secara cerdik ke tengah gawang oleh Rodrigo Bentancur.
Van de Ven, yang datang tanpa kawalan, dengan mudah menanduk bola masuk dari jarak dekat. Itu adalah gol pertama yang bersarang di gawang Everton dari tendangan sudut sepanjang musim ini, sebuah statistik yang menyoroti faktor kejutan dari gol pembuka.
Bek asal Belanda itu belum selesai. Menjelang akhir babak pertama (45'+6), Spurs menggandakan keunggulan mereka melalui skema yang hampir sama.
Pedro Porro melepaskan tendangan sudut melengkung yang mematikan dari sisi kiri, melewati pertahanan Everton yang diam.
Van de Ven, menunjukkan timing dan naluri yang luar biasa, menyundul bola di depan Jordan Pickford, memberikan keunggulan dua gol yang meyakinkan bagi tim tamu saat jeda.
Frustrasi Everton dan Gol Tambahan Sarr
Everton bisa dibilang tim yang lebih berinisiatif dalam permainan terbuka di sebagian besar waktu, terutama melalui pergerakan cerdas Iliman Ndiaye dan Jack Grealish.
Mereka sempat mengira telah menyamakan kedudukan tak lama setelah gol pertama Spurs ketika Jake O'Brien menyundul bola dengan kuat ke gawang, tetapi gol tersebut dianulir setelah tinjauan VAR, karena Ndiaye dan Grealish dinilai berada dalam posisi offside dan mengganggu pandangan kiper Tottenham, Guglielmo Vicario.
Baca juga: Jordan Pickford Perpanjang Kontrak dengan Everton hingga 2029
Gol yang dianulir itu terbukti menjadi momen penting, menguras kepercayaan diri dari tim tuan rumah. Vicario sendiri memainkan peran krusial dalam mempertahankan clean sheet, menghasilkan penyelamatan kelas dunia untuk menepis tendangan salto spektakuler dari Beto di babak kedua.
Pukulan terakhir untuk Everton datang pada menit ke-89, dan menjadi gol sundulan yang terjadi pada laga ini.
Pemain pengganti Pape Matar Sarr menyambut umpan sundulan dari mantan pemain The Toffees, Richarlison, mengarahkan bola ke gawang untuk memastikan skor akhir 3-0 yang menentukan.
Bagi David Moyes, kekalahan ini—yang merupakan kekalahan terberat Everton di kandang di bawah masa kepemimpinan keduanya—akan memicu penyelidikan segera terhadap kelemahan timnya yang tidak biasa dalam situasi bola mati.
Sementara itu, Tottenham kini berada di posisi ketiga dengan 17 poin dan berjarak lima poin dari rival London Utara mereka, Arsenal, membuktikan bahwa performa tandang mereka yang tak kenal lelah adalah kekuatan pendorong di balik tantangan serius untuk posisi empat besar. Adapun Everton saat ini duduk di posisi ke–14 dengan 11 angka.