Kemenangan gemilang Crystal Palace dengan skor 3-0 atas Liverpool di Anfield pada ajang Carabao Cup telah mengantar mereka ke babak perempat final melawan Arsenal. Namun, perayaan tersebut kini diselimuti kekhawatiran akan jadwal pertandingan yang brutal pada Desember mendatang. 

Keberhasilan ini justru menjebak tim asuhan Oliver Glasner dalam mimpi buruk penjadwalan: potensi memainkan lima pertandingan kompetitif hanya dalam kurun waktu 11 hari.

Kemenangan Palace atas The Reds berkat dua gol dari Ismaïla Sarr dan satu dari Yéremy Pino, adalah sebuah pernyataan ambisi. Akan tetapi, hadiahnya adalah tantangan penjadwalan yang akan menguji kedalaman skuad dan ketahanan fisik para pemain hingga batas maksimal.

Jadwal Padat dalam 11 Hari

Akar masalah utamanya berasal dari partisipasi Palace di empat kompetisi musim ini: Premier League, FA Cup sebagai juara bertahan, Carabao Cup, dan UEFA Conference League.

Jadwal mengerikan di sekitar perempat final Carabao Cup pada pertengahan Desember saat ini diperkirakan akan berjalan sebagai berikut:

Kamis, 11 Desember - Shelbourne vs Crystal Palace, Conference League

Minggu, 14 Desember - Crystal Palace vs Manchester, City Premier League

Selasa, 16 Desember -  Arsenal vs Crystal Palace, Perempat Final Carabao Cup

Kamis, 18 Desember - Crystal Palace vs KuPS, Conference League

Minggu, 21 Desember -  Leeds United vs Crystal Palace, Premier League

Masalah utama adalah pertandingan Carabao Cup di Emirates, yang kemungkinan besar akan diadakan pada Selasa, 16 Desember. 

Baca juga: Anfield Diguncang: Tiga Gol Palace Singkirkan Liverpool di Carabao Cup

Jarak waktu yang sangat dekat dengan laga krusial terakhir fase grup Conference League melawan KuPS pada Kamis (18 Des) membuat pertandingan EFL kemungkinan besar akan dikonfirmasi pada hari Selasa. 

Artinya, The Eagles hanya punya waktu kurang dari 54 jam untuk memulihkan diri dan bersiap setelah menjamu juara bertahan Premier League, Manchester City, pada Minggu, 14 Desember.

Kekhawatiran Glasner

Manajer Oliver Glasner sebelumnya telah menyuarakan kekhawatirannya tentang tuntutan yang membebani skuadnya, terutama dengan kedalaman skuad yang relatif terbatas saat bersaing di empat kompetisi. 

Pelatih asal Austria ini, yang timnya meraih tiket Conference League dengan menjuarai Piala FA musim lalu, pernah mengeluhkan penjadwalan semifinal Piala FA, dan mengatakan ia seperti "berteriak melawan angin dan tidak ada yang mendengarnya."

Kini, ia menghadapi ujian manajemen skuad terbesar. Pertandingan berisiko tinggi—termasuk laga Premier League besar melawan City, perempat final piala domestik, dan dua pertandingan Eropa—menimbulkan kekhawatiran besar akan kebugaran pemain, apalagi setelah cedera hamstring yang dialami penyerang Eddie Nketiah baru-baru ini.

Crystal Palace dan Arsenal dikabarkan tengah berdiskusi mendesak dengan EFL untuk mencari solusi yang lebih masuk akal. 

Baca juga: Hasil Undian Perempat Final Carabao Cup 2025/26

Namun, kalender Desember yang padat, ditambah dengan komitmen Arsenal (termasuk jadwal Liga Champions pada Januari dan semi-final Carabao Cup yang dimulai 13 Januari), tidak menyisakan banyak ruang untuk negosiasi ulang.

Bagi tim London Selatan ini, inilah harga mahal dari kesuksesan. Melaju di berbagai kompetisi piala adalah impian suporter, tetapi ini adalah ujian fisik yang nyata bagi para pemain. Glasner kini harus secara strategis menavigasi ladang ranjau ini, menyeimbangkan perburuan trofi dengan keharusan mutlak menjaga kesehatan pemain. Beberapa minggu ke depan tidak hanya akan menentukan nasib mereka di piala, tetapi berpotensi memengaruhi seluruh musim Premier League mereka.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!