Final Liga Champions adalah pertarungan puncak dalam sepak bola klub Eropa — puncak dari pertarungan sengit selama satu musim antara tim-tim terbaik di seluruh benua. 

Meskipun banyak final yang berlangsung ketat, ada beberapa pertandingan berat sebelah di mana satu tim mendominasi panggung terbesar. 

Final ini tidak hanya mengejutkan para penggemar tetapi juga tercatat dalam sejarah sepak bola sebagai kemenangan paling telak yang pernah terlihat dalam pertandingan puncak turnamen.

Berikut adalah kemenangan terbesar yang pernah dicatat dalam sejarah final Liga Champions UEFA (dan sebelumnya Piala Eropa):

Paris Saint-Germain 5–0 Inter Milan (2025)

Allianz Arena, Munich

Paris Saint-Germain menjadi klub terakhir yang memenangkan gelar prestisius ini usai menang telak 5-0 atas Inter Milan pada final musim 2024-25, sekaligus trofi pertama mereka di kompetisi ini.

Sebelum pertandingan, pertarungan diperkirakan akan sengit, mengingat lini depan gemilang PSG akan bertemu dengan lini pertahanan tanggung dari Inter. Namun hasil akhir tidak sesuai dugaan, di mana PSG berhasil lima kali menjebol gawang Inter untuk meraih kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions.

Baca juga: PSG Juara Champions League usai Bantai Inter Lima Gol Tanpa Balas

AC Milan 4–0 Barcelona (1994)

Olympic Stadium, Athena

Kemenangan 4–0 AC Milan atas Barcelona tetap menjadi salah satu final dengan skor mencolok. Milan tampil luar biasa meski kehilangan beberapa pemain inti seperti Marco van Basten, Gianluigi Lentini, ditambah pemain hebat Italia Franco Baresi dan Alessandro Costacurta.

Gol dari Daniele Massaro (2), Dejan Savićević, dan Marcel Desailly membawa Milan memenangkan gelar ke-5 mereka. Ini juga menjadi kekalahan terbesar Barcelona di final Liga Champions.

Bayern Munich 4–0 Atlético Madrid (1974, Ulangan)

Stadion Heysel, Brussels

Setelah final awal berakhir 1–1 di perpanjangan waktu, ulangan diadakan dua hari kemudian — yang terakhir dalam sejarah Liga Champions. Bayern Munich bangkit lebih kuat dan mengalahkan Atlético Madrid dengan dua gol masing-masing dari Uli Hoeneß dan Gerd Müller. Kemenangan telak ini memberi Bayern Piala Eropa pertama mereka dan mengawali rangkaian tiga gelar berturut-turut mereka.

Real Madrid 7–3 Eintracht Frankfurt (1960)

Stadion Hampden Park, Glasgow

Final ini adalah yang paling produktif sepanjang sejarah, dengan total 10 gol tercipta. Real Madrid menunjukkan dominasi mutlak saat mengalahkan Eintracht Frankfurt 7–3.

Alfredo Di Stéfano mencetak hat-trick, sementara Ferenc Puskás mencetak empat gol dalam laga yang menjadi simbol era emas Real Madrid. Ini adalah gelar kelima beruntun Los Blancos, dan pertandingan tersebut sering dianggap sebagai salah satu final terbaik dalam sejarah sepak bola.

Milan 4–0 Steaua Bucharest (1989)

Camp Nou, Barcelona

Rossoneri menang telak di Camp Nou pada Mei 1989, dengan Ruud Gullit dan Van Basten masing-masing mencetak dua gol saat Steaua – juara tiga tahun sebelumnya – disingkirkan dengan telak di panggung besar.

Milan menjadi tim pertama yang mencetak lebih dari tiga gol di final Piala Eropa (tidak termasuk pertandingan ulang) sejak 1969.

Kesimpulan

Kemenangan besar di final Liga Champions jarang terjadi — sebagian besar pertandingan ketat, menegangkan, dan ditentukan oleh margin tipis. Namun, ketika sebuah tim bangkit dari tekanan dan menghasilkan penampilan yang mendominasi, hal itu meninggalkan warisan yang dibicarakan selama beberapa dekade. Dari kemenangan telak Real Madrid atas Eintracht Frankfurt tahun 1960 hingga kemenangan telak Milan atas Barcelona tahun 1994, kemenangan bersejarah ini tetap menjadi momen tak terlupakan dalam sejarah sepak bola Eropa.

Dan seiring Liga Champions terus berkembang, penggemar di mana-mana masih berharap untuk menyaksikan malam gemilang lainnya — atau bahkan, kekalahan telak di final lainnya yang menulis ulang buku rekor.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!