Lisandro Martinez Buka Suara, Perjuangan Mental di Balik Gemerlap Sepak Bola
Di tengah gemerlap sorotan sepak bola profesional, di mana kesuksesan seringkali diukur dari trofi dan pengakuan, bek tangguh Manchester United dan tim nasional Argentina, Lisandro Martinez, baru-baru ini membuka diri tentang sisi lain kehidupannya yang jarang tersentuh: perjuangan kesehatan mental.
Dalam sebuah wawancara emosional dengan Clank Media dan jurnalis Argentina Juan Pablo Varsky, Martinez mengakui bahwa ia pernah merasa "hampa" meskipun telah membangun karier yang cemerlang di lapangan hijau.
Terapi sebagai Penopang Karier
Martinez mengungkapkan bahwa perjalanan terapinya dimulai saat ia masih berseragam Ajax. Kala itu, ia merasakan adanya masalah kesehatan mental yang mengganggunya, mendorongnya untuk mencari bantuan profesional.
Keputusan ini, menurutnya, menjadi krusial. Bahkan setelah bergabung dengan Manchester United pada tahun 2022, ia tetap melanjutkan sesi terapinya. Bagi Martinez, kedamaian batin dan kebahagiaan pribadi adalah fondasi yang tak kalah penting dari performa di lapangan.
Meskipun telah meraih puncak kejayaan dengan menjuarai Piala Dunia bersama Argentina, perjalanan Martinez di United tidak selalu mulus. Ia harus menghadapi cedera ligamen lutut anterior (ACL) dan performa tim yang kurang memuaskan di Liga Primer serta Liga Europa.
Namun, kejujuran dan keterbukaannya tentang kesehatan mental memberikan perspektif baru tentang tekanan yang dihadapi para atlet papan atas.
"Saya sudah menjalani terapi sejak di Ajax," kata Martinez.
"Saya selalu menentangnya sampai saya menemukan diri saya di suatu titik dalam hidup saya di Amsterdam di mana saya memiliki segalanya.”
"Saya bermain untuk tim Eropa, saya berada di tim nasional, saya memiliki mobil yang selalu saya idamkan, saya bermain setiap akhir pekan, dan saya masih merasa hampa, seperti tidak bahagia.”
"Ini bukan proses yang mudah. Anda harus memiliki kerendahan hati untuk menerima kenyataan bahwa saya adalah orang normal. Ya, saya seorang pesepakbola, tetapi ini adalah sebuah profesi, ini adalah olahraga, dan kita semua adalah manusia."
Baca juga: Jadon Sancho Buka Pintu ke Juventus, Opsi Pertukaran Pemain dengan Man Utd
Pandangan Terhadap Ten Hag dan Amorim
Dalam kesempatan yang sama, Martinez juga berbagi pandangannya tentang dua sosok pelatih penting dalam kariernya. Martinez memiliki ikatan kuat dengan Erik ten Hag, yang pernah melatihnya di Ajax sebelum keduanya bereuni di Old Trafford. Meski memberikan dua trofi, Ten Hag harus angkat kaki pada tahun lalu.
Mengenai kedatangan manajer baru, Ruben Amorim, Martinez menunjukkan optimisme yang tinggi. Ia percaya bahwa Amorim akan membawa perubahan positif yang sangat dibutuhkan oleh Manchester United.
"Klub ini jelas sedang mengalami proses perubahan," kata Martinez.
"Sejak kepergian Sir Alex Ferguson, mereka belum menemukan manajer yang tepat. Ten Hag melakukan pekerjaan yang luar biasa di Ajax, itulah sebabnya ia bergabung dengan United, dan berkat dia, saya juga bergabung dengan klub ini."
"Seperti semua hal dalam hidup, Anda mengambil risiko, dan terkadang hasilnya baik, terkadang tidak.”
“Saya pikir, seperti klub mana pun, jika ada yang tidak berjalan dengan baik, perlu diubah. Kita perlu menganalisis apa yang berhasil dan apa yang tidak, lalu membuat perubahan yang sesuai karena begitulah cara klub-klub hebat beroperasi. Manchester adalah salah satu klub terbaik di dunia.”
"Sekarang Ruben Amorim telah tiba dengan energi dan tekad yang sangat baik. Saya yakin dia akan melakukan perubahan yang diperlukan.”
"Tidak diragukan lagi, perubahan diperlukan, karena posisi kami di klasemen selama dua musim terakhir tidak dapat diterima."