Dalam dunia sepak bola modern yang mengglobal, bakat asing merupakan unsur utama dalam membentuk kesuksesan dan nilai hiburan liga domestik.

La Liga Spanyol, salah satu kompetisi sepak bola paling bergengsi di dunia, telah lama menarik pemain elit dari setiap sudut dunia.

Namun, ada aturan ketat yang mengatur berapa banyak pemain non-UE yang boleh didaftarkan klub — kebijakan yang secara signifikan membentuk strategi klub, perekrutan, dan perencanaan skuad.

Berapa Kuota Pemain Asing di La Liga?

Sesuai peraturan La Liga saat ini, setiap klub diizinkan untuk mendaftarkan maksimal tiga pemain non-UE (Uni Eropa) dalam skuad pertandingan mereka.

Kuota ini berlaku khusus untuk pemain yang tidak memegang paspor dari negara UE atau negara dengan perjanjian hukum serupa, seperti dari negara ACP, negara Perjanjian Cotonou, atau negara Mercosur dengan hak kerja khusus di Spanyol. Pemain berkewarganegaraan ganda, yang semakin umum, sering kali membantu klub mengatasi pembatasan.

Baca juga: 7 Pemain Bola yang Lahir Bulan Desember

Pengecualian dan Kasus Khusus

Ada beberapa pengecualian dan solusi yang digunakan klub dan pemain:

Kewarganegaraan Ganda: Banyak pemain Amerika Selatan (misalnya, bintang Brasil atau Argentina) sering kali memperoleh paspor Spanyol setelah beberapa tahun berdomisili, yang memungkinkan klub untuk mengosongkan slot non-UE.

Negara Perjanjian Cotonou: Pemain dari negara-negara Afrika, Karibia, dan Pasifik yang merupakan bagian dari Perjanjian Cotonou mendapat manfaat dari pengaturan mobilitas tenaga kerja yang menguntungkan dengan UE, dan mungkin tidak dihitung dalam kuota.

Dampak Pasca-Brexit: Setelah Inggris keluar dari Uni Eropa, pemain Inggris kini dianggap non-UE — perubahan penting yang memengaruhi perekrutan, khususnya untuk talenta muda.

Dampak Strategis pada Klub

Sistem kuota ini memaksa klub La Liga untuk bersikap sangat strategis dalam perekrutan mereka. Meskipun kumpulan talenta di luar Eropa sangat banyak, pembatasan pendaftaran non-UE berarti klub sering memprioritaskan pemain dengan kewarganegaraan ganda atau mencari bintang yang berbasis di UE untuk menghindari kerumitan pendaftaran skuad.

Klub besar seperti Real Madrid, Barcelona, dan Atlético Madrid sering kali mengatasi pembatasan ini dengan membantu pemain mereka memperoleh kewarganegaraan Spanyol atau UE. Misalnya:

Vinícius Jr. dan Rodrygo dari Real Madrid akhirnya memperoleh paspor Spanyol, yang memberi Los Blancos fleksibilitas dalam menambah lebih banyak pemain non-UE.

Barcelona dan Atlético telah mengikuti strategi serupa dengan bintang-bintang seperti Ronald Araújo dan Ángel Correa.

Batas Waktu Pendaftaran dan Rotasi

Klub harus mengumumkan tiga pemain non-Uni Eropa mereka di awal musim. Namun, mereka dapat menyesuaikan daftar mereka selama jendela transfer, yang memungkinkan fleksibilitas jika seorang pemain memperoleh kewarganegaraan atau ditransfer.

Daya Tarik Global La Liga

Meskipun ada pembatasan, La Liga tetap menjadi kompetisi yang sangat internasional. Bintang-bintang Amerika Selatan, bakat-bakat Afrika, dan pemain ekspor Asia semuanya menemukan rumah di Spanyol, tertarik oleh gaya teknis, visibilitas, dan kompetisi elit liga tersebut. Sistem kuota menjaga keseimbangan, membantu memelihara bakat-bakat domestik sekaligus memberi ruang bagi pemain-pemain internasional kelas dunia.

Kuota pemain asing di La Liga memainkan peran penting dalam membentuk identitas liga — perpaduan antara ketepatan lokal dan bakat global. Meskipun sifatnya terbatas, hal itu mendorong pencarian bakat yang cerdas, pengembangan bakat-bakat berkewarganegaraan ganda, dan perencanaan jangka panjang — semua elemen penting dalam permainan modern.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!