Sepak bola Asia tidak bisa dilepaskan dari peran konfederasi regional yang membina, mengembangkan, dan mempererat kerja sama antarnegara. Salah satunya adalah East Asian Football Federation (EAFF), organisasi yang menaungi sepak bola kawasan Asia Timur di bawah AFC (Asian Football Confederation). 

Sejak berdiri pada 2002, EAFF memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas kompetisi dan mempererat hubungan antarnegara di kawasan ini.

Sejarah dan Pendirian EAFF

EAFF resmi didirikan pada 28 Mei 2002 di Tokyo, Jepang. Pendirian ini diprakarsai oleh empat anggota awal: Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Hong Kong. Tujuan utamanya adalah menciptakan wadah kerja sama yang lebih fokus bagi negara-negara Asia Timur, sekaligus meningkatkan standar sepak bola di level regional maupun internasional.

Terdiri dari sepuluh anggota asosiasi, EAFF mencakup tim-tim dengan reputasi global seperti Jepang dan Korea Selatan yang langganan Piala Dunia, serta tim-tim yang terus berjuang untuk menaikkan peringkat FIFA mereka, seperti Hong Kong, Tiongkok, dan Mongolia. Dinamika inilah yang membuat kompetisi di bawah naungan EAFF selalu menarik. Turnamen andalan mereka, EAFF E-1 Football Championship, menjadi ajang pembuktian gengsi dan taktik.

Baca juga: Kenapa Italia Tidak Masuk Piala Dunia 2022

Anggota EAFF

Kini, EAFF memiliki 10 anggota yang mencakup negara dan wilayah di Asia Timur:

Jepang

Korea Selatan

Korea Utara

Tiongkok

Hong Kong

Makau

Taiwan (Chinese Taipei)

Mongolia

Guam

Kepulauan Mariana Utara

Keanggotaan ini memperlihatkan betapa luasnya cakupan EAFF, dari kekuatan besar dunia seperti Jepang dan Korea Selatan hingga wilayah kecil yang sedang berusaha membangun sepak bola mereka.

Baca juga: Tinggi Tiang Gawang Sepak Bola

Kompetisi yang Digelar

Kompetisi utama yang digelar oleh EAFF adalah EAFF E-1 Football Championship (dulu dikenal sebagai East Asian Cup). Turnamen ini mempertemukan tim nasional anggota federasi, baik di sektor putra maupun putri. Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok menjadi penguasa utama kompetisi ini, meskipun negara-negara lain mulai menunjukkan perkembangan.

Selain itu, EAFF juga aktif menyelenggarakan turnamen usia muda, kursus kepelatihan, serta program pengembangan wasit demi mendukung ekosistem sepak bola yang lebih profesional.

Baru-baru ini, EAFF E-1 Football Championship 2025 menjadi sorotan. Diselenggarakan di Korea Selatan, turnamen ini kembali mempertemukan Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Hong Kong. 

Hasilnya, timnas putra Jepang berhasil keluar sebagai juara, menegaskan dominasi mereka di level regional. Kemenangan ini bukan hanya sekadar trofi, tetapi juga menjadi bukti nyata bagaimana Jepang, di bawah pelatih Hajime Moriyasu, terus berkembang. Di sisi lain, turnamen ini juga menunjukkan performa solid tim putri Korea Selatan yang berhasil meraih gelar juara.

Baca juga: Pemain Tertua di Piala Dunia

Peran EAFF di Sepak Bola Asia

Sebagai bagian dari AFC, EAFF menjadi motor penggerak kemajuan sepak bola di Asia Timur. Negara-negara anggotanya sering menjadi wakil Asia di Piala Dunia. Jepang dan Korea Selatan bahkan tercatat rutin lolos ke putaran final, sementara Tiongkok juga pernah tampil pada 2002. Prestasi terbesar kawasan ini adalah ketika Korea Selatan mencapai semifinal Piala Dunia 2002.

Namun, di balik gemerlap persaingan, EAFF juga menghadapi tantangan besar. Kesenjangan level antara tim-tim top dan tim-tim yang sedang berkembang menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Peringkat FIFA menunjukkan jurang yang cukup lebar antara tiga besar (Jepang, Korea Selatan, Tiongkok) dengan anggota lainnya. Upaya untuk meratakan kualitas sepak bola di seluruh anggota federasi, melalui program pengembangan usia muda dan peningkatan kualitas liga domestik, menjadi kunci untuk masa depan EAFF.

Masa Depan EAFF

Dengan meningkatnya kualitas liga domestik seperti J1 League (Jepang), K League (Korea Selatan), dan Chinese Super League (Tiongkok), masa depan sepak bola Asia Timur terlihat cerah. EAFF diperkirakan akan terus memainkan peran vital dalam menjaga persaingan sehat sekaligus memperkuat posisi kawasan ini di level global.

Melihat ke depan, EAFF memiliki potensi besar. Kolaborasi dengan federasi lain di Asia, seperti yang dilakukan dengan AFF, dapat membuka peluang baru untuk turnamen antar-federasi yang lebih besar. Dengan infrastruktur yang solid, antusiasme suporter yang tinggi, dan komitmen untuk terus berkembang, EAFF tidak hanya akan mempertahankan posisinya sebagai salah satu federasi terkuat di Asia, tetapi juga bisa menjadi contoh bagi federasi lainnya dalam mengembangkan sepak bola regional ke tingkat global.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!